Minggu, 02 Februari 2014

Kode Bearing (Laher) Beberapa Tipe Sepeda Motor

Kode Bearing (Laher)
Tipe Sepeda Motor
Roda Depan
Roda Belakang
Nap Gir
Kruk-as
Honda C-Series (Prima, Grand, Supra, Legenda)
6301
6301
6203
6304
Honda GL-Series (GL-Max, GL-Pro, Mega-Pro)
6301
6301

28BCS15
Honda Tiger
6301
6301

SC06B42
Yamaha Alfa, Sigma, F1Z-R
6300
6300
6004
6205
Yamaha Cripton, Vega, Jupiter
6300
6300
6004
6205
Yamaha RX-S, RX-K, RX-King
6202
6202
6004
6205&6304
Suzuki RC-Series (Tornado)
6300&6200
6301&6201
6203
6205
Shogun FD110
6300&6200
6301&6201
6203
6205
Suzuki Satria (2-Tak)
6300&6200
6301&6201
6203
6205
Kawasaki Kaze
6300&6200
6302&6202
6004
6205
Kawasaki Ninja
6300&6200
6302&6202
6004
6205
MotorPlus No.348/VI Sabtu 29 Oktober 2005
MotorPlus No.055/II Sabtu 18 Maret 2000

Cara Membaca Kode Bearing (laher)

Contoh cara membaca kode bearing (laher) 6301-RS/MT-C3 yang tertera di sisi samping bearing:
  • angka 6 adalah jenis laher dengan bantalan berbentuk bola (ball bearing);
  • 3 menunjukkan dimensi laher (diameter luar dan tebal laher) dalam contoh ini diameter luar laher 37mm dan tebal 12mm;
  • 01 adalah lingkar dalam laher 12mm, jika angkanya 00 berarti diameter dalamnya 10mm, 01:12mm, 02:15mm, 03:17mm, 04:20mm, 05:25mm, 06:30mm dan 07:35mm;
  • RS menunjukkan jenis tutup/pelindung bola laher (RS: rubber seal, Z atau ZS: zinc seal/sil logam, 2 RS: kedua permukaan laher tertutup sil karet, 2Z: kedua permukaan laher ditutup logam/zinc)
  • MT kode grease (gemuk/vat) yaitu singkatan medium temperatur berkisar -30 - 110°C;
  • C3 menunjukkan clearance (kerenggangan) dalam satuan mikron (1/1000).

Contoh di atas adalah kode laher mesin. Untuk laher roda tidak ada kode C2, C3, atau C4. Syarat laher untuk penggunaan di dalam mesin harus menahan beban tekan, putar, panas tinggi, juga saat proses pemasangan. Sehingga diperlukan laher dengan clearance (celah kerenggangan) tertentu seperti ditunjukkan dengan kode C2, C3, atau C4. Sehingga awam sering mengira laher yang baru dibelinya sudah kocak padahal sebenarnya kekocakan adalah normal sesuai clearance yang ditetapkan sesuai standar produksi laher tersebut.

Kesalahan yang umum dilakukan mekanik adalah mengelap laher yang baru dibuka dari kemasannya, hal ini akan mengurangi keawetan laher, demikian pula dengan memberi gemuk/vat berlebihan sebelum memasang laher roda yang bisa mengakibatkan laher menjadi tempat bertimbunnya debu dan pasir.

MotorPlus No.102/II Sabtu 10 Februari 2001 dan
MotorPlus No.400/VII Sabtu 28 Oktober 2006